Pikiran Rakyat (harus) Mampu Bertahan Hadapi Tantangan Beragam  

- 23 Maret 2023, 23:20 WIB
ARTIKEL tentang Ma Eroh di Koran Pikiran Rakyat edisi Minggu 12 Juni 1988.*/DOK. PR
ARTIKEL tentang Ma Eroh di Koran Pikiran Rakyat edisi Minggu 12 Juni 1988.*/DOK. PR /

KORAN PR - TANTANGAN yang dihadapi surat kabar saat ini sangat beragam. Tak hanya harus berlari mengejar pesatnya perkembangan teknologi informasi, tapi surat kabar juga harus menghadapi perubahan pola masyarakat mengonsumsi media. Di tengah gempuran media sosial dan media daring, bisnis surat kabar nyatanya masih memiliki peluang. Hanya saja, jika pola penerbitannya masih seperti sekarang, kelamaan surat kabar akan ditinggalkan, terutama oleh generasi muda.

 

"Saat ini pelanggan surat kabar adalah generasi lawas, termasuk saya yang masih berlangganan Pikiran Rakyat. Generasi ini akan ada masanya berhenti berlangganan. Akan sayang rasanya jika tidak ada generasi muda yang melanjutkan berlangganan," ucap Ketua Senat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dr Aceng Abdullah di Bandung, Kamis 23 Maret 2023.

Menurut Aceng, jangankan surat kabar, industri televisi saja sudah berat mengejar ketertinggalan informasi. Padahal, siaran televisi masih gratis, berbeda dengan surat kabar yang berbayar. Intinya, terjadi perubahan era di industri media, baik cetak maupun elektronik.

"Sekarang eranya serbainstan dan gratis. Pola mengkonsumsi media tidak lagi dibatasi ruang waktu, karena bisa kapan dan di mana saja. Berbagai informasi bisa didapat sesegera mungkin. Televisi saja ketinggalan, apalagi surat kabar. Untuk itulah, saat ini memang masanya media daring," tutur Aceng yang juga mengajar di Prodi Televisi dan Film Fikom Unpad.

Konten

Aceng menyebutkan, jika ingin bertahan, surat kabar harus mengubah konten. Misalnya mengurangi berita yang panjang. Selain itu, di era sekarang, surat kabar jangan alergi untuk mengulas berita-berita yang viral di internet. Akan tetapi, surat kabar harus tetap berfungsi sebagai penangkal hoaks.

"Fungsi surat kabar harus meluruskan. Saat ini, berita apapun bisa disukai, tapi di media daring banyak yang hanya selintas, bahkan banyak yang jiplak menjiplak dari sesama media daring. Di sinilah fungsi surat kabar untuk memperdalam dan meluruskan," ungkap Aceng.

Aceng menjelaskan, diperlukan kebijakan redaksi terkait panjang dan pendeknya berita. Selain itu, bagaimana pengemasan berita juga menjadi penting. Misalnya dengan memperhatikan tampilan halaman, ada olah data, dan grafis.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x