Juragan Perkebunan Nyalindung, Rekor Kecepatan dan Hobi Olah Raga Ekstrem

- 16 Maret 2023, 18:42 WIB
BANGUNAN Pabrik dan Kantor Perkebunan Nyalindung di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, KBB, Senin 13 Maret 2023
BANGUNAN Pabrik dan Kantor Perkebunan Nyalindung di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, KBB, Senin 13 Maret 2023 /BAMBANG ARIFIANTO/"PR"

KORAN PR - APABILA ada juragan perkebunan di Bandung tempo dulu yang memiliki hobi olah raga ekstrem dan memacu adrenalin, KE Schütt salah satunya. Administator Perkebunan Nyalindung Bandung tersebut merupakan seorang penerbang serta pengemudi mobil yang pernah memecahkan rekor jarak tempuh. Ia pernah mencatatkan pula rekor jarak tempuh 11 jam 26 menit Batavia-Surabaya dengan mengemudikan mobil New Ford Phaeton pada 6 dan 7 Februari 1929.

 

FASAD kantor dan pabrik perkebunan tersebut bisa terlihat dari jalan Bandung-Purwakarta, wilayah Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Sebagaimana nama desanya, onderneming yang dikenal karena produksi karetnya tersebut menyandang nama Nyalindung.

Saat ini, perkebunan yang berada di dekat wilayah Padalarang itu bernama PT Nyalindung. Jejak perkebunan itu bisa dilacak dalam sejumlah pemberitaan koran di masa lalu. Uniknya, sosok administratornya kala negeri ini belum merdeka justru lebih populer di media.

Sang administrator bernama KE Schütt tersebut gandrung akan olah raga adu kecepatan kendaraan bermesin yang cenderung ekstrem hingga pernah beberapa kali mengalami kecelakaan. Kecelakaan serius pesawat sport yang diterbangkan Schütt misalnya pernah terjadi pada Agustus 1937.

"Pesawat sport Mr. K.E Schütt, administrator perusahaan Njalindoeng, menurut Aneta dari Bandoeng, telah terbakar pada Minggu malam pukul 6.30 saat mendarat di Desa Tjoeroeg, antara Poerwakarta dan Kosambi," tulis koran berbahasa Belanda, Soerabaijasch Handelsblad dalam pemberitaannya pada 2 Agustus1937.

Akibat kebakaran tersebut, seorang penumpang pesawat bernama Regina Maria Weber, 55 tahun, teman Schütt tewas terbakar sebagaimana pemberitaan Nieuwe Tilburgsche Courant yang juga mengutip Aneta, 2 Agustus 1937.

De Locomotief, 3 Agustus1937 menuliskan kronologis peristiwa nahas itu. Pesawat juragan perkebunan tersebut lepas landas dari Andir menuju Ciremai untuk menyaksikan pemandangan gunung tersebut dari jumantara. Dalam penerbangan itu, ketinggian pesawat Schütt anjlok karena hawa dingin yang luar biasa di ketinggian.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkait

Terkini

x