Berhaji pada Bulan Suci

- 28 Maret 2023, 08:56 WIB
Aang Ridwan
Aang Ridwan /

Oleh :
Aang Ridwan
Pembimbing Haji Plus dan Umrah Khalifah Tour, Dosen FDK UIN Bandung

BULAN suci Ramadan adalah bulan yang bertabur keberkahan. Dalam HR Imam Ahmad, Rasulullah saw bersabda, “telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah”. Dalam simpulan para ulama, esensi berkah adalah tumbuh, berkembang, bercabang, berkesinambungan, dan lestarinya kebaikan.

Diantara wujud keberkahan Ramadan berdasarkan petunjuk Rasulullah saw, bahwa setiap permintaan akan Allah beri, setiap doa akan diijabah, setiap istighfar akan diampuni, setiap amal kebaikan pahalanya akan dilipatgandakan, bahkan setan-setan akan dibelenggu.

Dalam balutan keberkahan Ramadan, mereka yang melaksakanan ibadah puasa mendapat keutamaan yang luar biasa. Hal ini tercermin dalam sabda Rasulullah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda. “Setiap amal kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya) “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim Nomor 1151).

Karena itu, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keberkahan Ramadan. Mereka yang melakukan ibadah umrah pada bulan suci Ramdan, Rasulullah sebandingkan pahalanya seperti berhaji mendampingi Beliau. Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bertanya kepada seorang wanita. “Apa alasan engkau hingga tidak ikut serta dalam haji bersama kami?”.
Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta dimana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya, ditunggangi suami dan anaknya. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut”. Kemudian Rasulullah saw bersabda “‘Jika Ramadan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadan sebanding dengan haji.”(HR. Bukhari Nomor 1782 dan Muslim Nomor 1256).

Karena disebandingkan pahalanya dengan haji bersama Rasulullah, segenap kaum Muslimin seantero jagat raya, yang Allah cukupkan rezekinya dan diluangkan waktunya, mereka tidak menyia-nyiakan kehadiran bulan suci Ramadan untuk melaksanakan ibadah umrah. Animo untuk melaksanakan ibadah umrah pada bulan suci ini semakin tinggi terutama dipantik oleh fakta tentang panjangnya masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji reguler.

Selain disebandinkan dengan haji, umrah di bulan suci Ramadan diyakini kaum Muslimin menjadi semacam momentum untuk memperkaya kuantitas dan kualitas ibadah. Disimpulkan demikian, secara kuantiatas, sebagaimana pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Bahwa, dengan perjalanan umrah di bulan suci, bukan hanya pahala umrah yang didapatkan tetapi pahala lainnya seperti puasa, qiyamu Ramadhan, itikaf di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, sedekah, dan lain lain.

Tentu saja bobot kuantitas ibadah ini akan semakin bertambah, ketika dengan kesucian bulan Ramadan setiap pahala dari amal kebaikan tersebut akan dilipatgandakan. Pada kutub ini perjalanan umrah di bulan suci menjadi semacam kolam kebaikan yang dipenuhi dengan berlimpah ruahnya pahala.

Tidak hanya kuantitas, umrah di bulan suci Ramadan diyakini menjadi semacam persembahan ibadah yang berkua­litas. Simpulan itu didasarkan pada sejumlah keyakinan bahwa ibadah umrah yang dilakukan di tanah suci pada bulan suci menjadi semacam ekpresi dari kualitas dan kelas keimanan juga ketakwaan seorang hamba.

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Berhaji pada Bulan Suci

28 Maret 2023, 08:56 WIB

Persiapan Umrah Ramadan

20 Maret 2023, 19:32 WIB

Haji Sebagai Perjalanan Impian

15 Maret 2023, 17:33 WIB

Pesan dari Kain Ihram

27 Februari 2023, 18:45 WIB
x