Klub-klub Diminta Berkorban Izinkan Pemainnya Gabung TC Timnas U-20

- 20 Maret 2023, 22:30 WIB
Timnas U-20 saat melakukan pemusatan latihan di  Jakarta, beberapa waktu lalu. Skuad Garuda akan menghadapi Irak, pada laga pertama Piala AFC U-20, di tashkent, Uzbekistan, Rabu ini.*
Timnas U-20 saat melakukan pemusatan latihan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Skuad Garuda akan menghadapi Irak, pada laga pertama Piala AFC U-20, di tashkent, Uzbekistan, Rabu ini.* /Antara/

KORAN PR - Tim Nasional Indonesia U-20 mulai fokus mematangkan skuad menjelang tampil di Piala Dunia U-20, pada 20 Mei - 11 Juni 2023. Namun, persiapan masih terkendala oleh klub yang belum memberikan izin untuk melepas pemainnya mengikuti pemusatan latihan.

"Saya benar-benar tahu apa yang diinginkan masyarakat Indonesia dan pastinya harus berprestasi baik dalam Piala Dunia U-20. Kami harus bisa menunjukkan jika sepak bola Indonesia berkembang bukan hanya di AFF dan AFC tapi di juga di level FIFA. Untuk itu semua pihak harus satu hati. Kami sudah melakukan pemanggilan pemain dari klub, tapi sampai saat ini beberapa pemain ada yang masih belum bisa bergabung," kata Pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae Yong, dalam acara Kampanye "Satu Hati untuk Ga­ruda", di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.

Menurut dia, harus ada pengorbanan dari klub agar tim pelatih bisa membuat skuad yang mumpuni untuk tampil di Piala Dunia U-20. Shin percaya, jika tim dipersiapkan lebih matang sudah pasti akan berprestasi.

Hal itu berkaca dari hasil Piala Asia U-20 di Uzbekistan. Memang Indonesia tidak lolos ke babak kedua, tetapi secara permainan Shin melihat ada harapan besar melalui turnamen itu. Apalagi Uzbekistan dan Irak yang berada satu grup dengan Indonesia lolos ke final.

"Saya lihat permainan anak-anak lawan Uzbekistan dan Irak juga tidak kalah dengan lawan. Itu pun kita belum diperkuat empat sampai lima pemain inti, tapi bisa menciptakan hasil seperti itu. Sangat baik. Makanya dari sekarang saya benar-benar minta tolong untuk semua klub bisa melepas pemain Timnas U-20," ujarnya.

Shin mengaku tidak mau mengulang situasi TC seperti saat sebelum berangkat ke Uzbekistan. Skema dan stra­tegi yang sudah dirancang harus diubah karena ketidakhadiran beberapa pemain sejak awal. Hal itu dinilainya sangat mengganggu programnya di dalam membentuk tim.

Dua kepentingan

Direktur Teknis PSSI, Indra Sjafri mengatakan, pihaknya dihadapkan dengan dinamika kepentingan klub dan kepentingan timnas. Pihaknya mengaku sepakat dengan pelatih klub bahwa pembinaan pemain ada di klub. Namun, khusus kasus Timnas U-20, dirinya menilai kasusnya agak berbeda.

"Sebagai tuan rumah, kita dituntut ber­prestasi. Pembinaan memang di klub, tetapi semua tahu pembinaan pemain muda di Indonesia belum baik. Kalau di negara-negara Eropa tanpa pemusatan latihan kalau kualitas pemainnya sudah sangat baik, tidak masalah. Namun ini bukan Eropa," tuturnya.

Indra mengatakan, saat ini pihaknya sedang duduk bersama dengan klub supaya sampai persiapan Piala Dunia U-20 berakhir semua mendukung dengan melepas pemainnya ke Timnas U-20. Dia mengaku memang tidak mudah ada dua kepentingan, tapi dirinya meminta klub untuk bisa melihat kepentingan lebih besar lagi untuk negara.***

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x