KORAN PR - Ratusan peternak lebah eks mitra PT Mahakarya Berkah Madani (MBM) bergabung dalam suatu wadah koperasi yang diberinama Koperasi Petani dan Peternak Berkah Madani (KP2BM).
Wakil Ketua Bidang Bisnis, Usaha, Operasi, dan Pemasaran KP2BM, Muhtar Arifin mengatakan bahwa koperasi ini upaya memberikan solusi kepada para eks MBM agar mendapatkan penghasilan semaksimal mungkin.
"Dan gerak awal KP2BM akan membeli hasil panen eks mitra MBM yang sudah menjadi anggota KP2BM. Jadi yang belum tergabung, ya bukan jadi tanggung jawab kita," katanya.
"Tentu kami akan lakukan inovasi-inovasi di bidang peternakan, pertanian, dan wisata. Jadi, kami nanti akan membuat wisata edukasi dengan harapan bisa menggandeng pemerintah untuk sekolah tingkat SMP dan SMA belajar ternak lebah," katanya di Hotel Horison, Kota Bandung di Jalan Pelajar Pejuang 45 Kota Bandung pada Selasa 21 Maret 2023 di sela-sela Kegiatan Deklarasi Koperasi Nasional.
Muhtar pun menjelaskan lebah yang digunakan untuk penghasil madu berasal dari lebah yang tak menyengat sehingga rasa madunya cenderung asam. Para eks peternak MBM, kata dia sempat alami kesulitan yang tak dibayar oleh perusahaannya, sehingga KP2BM memberikan alternatif sebagai wadah dengan membentuk koperasi.
"Mudah-mudahan adanya koperasi ini bisa bersinergi bersama semua mitra dan dapat keluar dari permasalahan yang dihadapi. Hari ini, para mitra Exs PT. MBM mempunyai aset bibit lebah yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti di Pekanbaru, Padang, Palembang, Jateng, Jatim, Jabar, dan Manado. Saat ini ada sekitar 18 ribu peternak yang berasal dari eks PT MBM dan target 9 ribu bisa bergabung ke KP2BM," katanya.
Muhtar juga mengatakan KP2BM adalah penyuplai bahan baku dan bermitra dengan perusahaan lain dalam hal pemasaran atau ekspor madu. Saat ini diketahui madu yang tengah digandrungi ialah madu Trigona.
"Biasanya kan umumnya madu di pasaran itu berasal dari lebah sengat. Nah, kalau kami ini membudidayakan lebah tak bersengat dan rasa madunya pun berbeda cenderung asam karena murni dari tumbuh-tumbuhan dan harganya lebih tinggi," katanya.***