KORAN PR - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cimahi memfasilitasi rekam biometrik melalui Aplikasi Saudi Visa Bio bagi para jemaah calon haji (JCH) tahun 2023. Proses tersebut harus dilakukan JHC sebagai syarat penerbitan visa haji pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023/1444 Hijriah.
Pelayanan dibuka sejak Senin, 27 Maret 2023, di Kantor Kemenag Kota Cimahi, Jalan Kamarung, Kecamatan Cimahi Utara. Agar proses berjalan lancar, pihak Kemenag Kota Cimahi membatasi JHC yang akan melakukan rekam biometrik sebanyak 50 orang setiap hari.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cimahi, Ahmad Fikri Firdaus menjelaskan, perekaman biometrik merupakan pencatatan secara digital yang dilakukan untuk mengidentifikasi sidik jari, bentuk jari, bentuk mata, dan bentuk wajah. Dalam perekaman tersebut jemaah calon haji diharuskan membawa paspor asli untuk mencocokkan data dan memudahkan perekaman.
”Untuk pelaksanaan perekaman biometrik tahun ini sebenarnya dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan menggunakan Aplikasi Saudi Visa Bio. Namun, kami melihat prosesnya membutuhkan bimbingan sehingga layanan ini kami buka,” ujarnya saat ditemui, Kamis, 30 Maret 2023.
Berdasarkan data Kemenag, ditetapkan kuota jemaah Kota Cimahi yang berhak melunasi biaya haji tahun 2023 sebanyak 525 orang ditambah porsi lansia 19 orang sehingga total menjadi 544 orang. Jumlah tersebut nantinya ditambah petugas Kemenag Kota Cimahi dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
Penggunaan aplikasi tersebut terbilang baru dan membutuhkan ponsel berbasis android dengan spesifikasi khusus. ”Kami khawatir juga kalau dilakukan mandiri jemaah akan kesulitan maka dari itu Kemenag siap membantu memfasillitasi jemaah untuk melakukan perekaman biometrik. Bahkan, untuk layanan ini kami melakukan pengadaan HP baru karena terus terang HP milik pegawai memang tidak support dan spesifikasinya tidak mumpuni untuk layanan tersebut,” katanya.
Menurutnya, tahapan tersebut merupakan pengembangan layanan dari tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya turut melakukan jemput bola ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk melakukan rekam biometri terhadap jemaahnya. ”Nanti kita juga sisir dari data jemaah yang ada. Hal ini dilakukan untuk mempercepat perekaman, dan untuk meminimalisir jemaah tidak atau gagal berangkat gara-gara belum biometrik yang berdampak penerbitan visa bermasalah,” bebernya.
Pihaknya juga meminta KBIHU untuk menyampaikan kepada jemaah yang berhak melunasi biaya haji tahun ini agar segera melakukan biometrik. Layanan perekaman akan digelar hingga seluruh JHC 2023 Kota Cimahi melaksanakannya.
Kendala
Fikri mengakui sejumlah kendala pada perekaman biometrik tersebut. "Kalau di aplikasi estimasinya itu satu orang bisa selesai 6 sampai 10 menit. Namun kenyataannya ada yang sampai sepuluh kali bolak-balik sampai setengah jam dan sejam, bahkan ada yang sampai tiga hari masih berupaya datang lagi. Terutama faktor usia, sidik jarinya sudah tidak kebaca. Kita sharing tips dari daerah lain, misal pakai bedak, tinta, handbody, macam-macam," ungkapnya.