Marak Perang Sarung, Polsek Cimahi Turun ke Sekolah

- 30 Maret 2023, 16:59 WIB
POLSEK Cimahi menggelar Seminar Bela Negara di SMP Pasundan 1 Cimahi, Jalan Ciawitali, Kota Cimahi, Kamis, 30 Maret 2023. Dalam kesempatan tersebut, para remaja diingatkan agar tidak melakukan aksi yang melanggar hukum yang bisa  berdampak terhadap masa depan mereka.*
POLSEK Cimahi menggelar Seminar Bela Negara di SMP Pasundan 1 Cimahi, Jalan Ciawitali, Kota Cimahi, Kamis, 30 Maret 2023. Dalam kesempatan tersebut, para remaja diingatkan agar tidak melakukan aksi yang melanggar hukum yang bisa berdampak terhadap masa depan mereka.* /RIRIN NUR FEBRIANI/
 
KORAN PR - Maraknya aksi perang sarung membuat personel kepolisian Polsek Cimahi menggelar kegiatan peningkatan kesadaran hukum di lingkungan sekolah. Personel kepolisian mengingatkan agar remaja tidak melakukan aksi melanggar hukum yang bisa berdampak terhadap masa depan mereka.
 

Kegiatan peningkatan kesadaran hukum bertajuk Seminar Bela Negara digelar di SMP Pasundan 1 Cimahi, Jalan Ciawitali, Kota Cimahi, Kamis, 30 Maret 2023. Hadir sebagai pemateri yaitu Kanit Binmas Polsek Cimahi, AKP Asih dan Bhabinkamtibmas wilayah Kelurahan Citeureup, Bripka Nuryanto. Kegiatan dibagi dua lokasi untuk pelajar perempuan dan pelajar laki-laki.

 
Seperti diungkapkan Nuryanto. Dalam kegiatan tersebut, polisi membeberkan tugas pelajar dalam bela negara hingga pelanggaran hukum yang kerap menjerat para remaja.
 
"Ini bagian dari pembinaan terhadap pelajar, terutama soal bela negara. Tugas remaja dalam bela negara terutama menaati aturan, belajar yang rajin, mengikuti upacara sekolah dengan baik, ini menunjukkan jiwa nasionalisme. Kami juga sampaikan pelanggaran hukum yang sering dilakukan remaja, antara lain tawuran, penyalahgunaan narkoba, geng motor, bullying, sampai yang sedang ramai perang sarung," ujarnya.
 
Kepada para siswa, Nuryanto menyampaikan potensi pelanggaran yang bisa dilakukan remaja dapat berdampak hukum. "Seperti tawuran, akan ada korban yang dianiaya dan itu bisa dijerat pasal pidana. Atau soal narkoba, jelas selain melanggar hukum, juga merusak kesehatan. Untuk bully marak terjadi, baik di dunia nyata maupun lewat media sosial, bahkan ada yang menyebabkan remaja bunuh diri. Semua ini berkonsekuensi hukum yang bisa mengganggu masa depan anak-anak ini," katanya.
 

Perang sarung

Nuryanto secara khusus membahas perang sarung hingga aksi membangunkan sahur yang meresahkan masyarakat. Sejak awal Ramadan 2023, Nuryanto menyebut, ada beberapa kasus melibatkan remaja yang ditangani di wilayahnya, di antaranya di Jalan Terusan dan Jalan Kamarung.
 

 

"Kasus perang sarung dan yang menyangkut remaja ini langsung diproses Polres Cimahi. Mereka dikenakan sanksi pendataan sidik jari dan surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serta orangtuanya dipanggil," jelasnya.

Nuryanto mengingatkan, jika pelajar sudah terdata di kepolisian maka bisa berdampak terhadap masa depan mereka. "Saya sampaikan kepada para pelajar ini, jangan sampai berbuat hal yang melanggar aturan, karena kalau sudah ada catatan di kepolisian, nanti akan dipertanyakan perilakunya, misal saat ingin membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk mendaftar sekolah atau bekerja. Polres Cimahi tidak main-main, akan berantas semua kejahatan yang terjadi, mau itu tawuran, geng motor, hingga perang sarung yang bisa memicu gesekan antarkelompok. Termasuk jika melibatkan pelaku berusia remaja juga ada aturan hukumnya," imbuhnya.
 
Diakui Nuryanto, sejumlah remaja yang kedapatan terindikasi perang sarung mengaku ikut ajakan teman. "Sewaktu ditanya, jawabnya diajak teman saja. Motifnya sedang didalami, entah iseng atau karena sedang tren di bulan Ramadan. Yang jelas, jajaran Polres Cimahi di-backup Polsek terus melakukan patroli, bahkan sampai jelang sahur untuk mencegah aksi kejahatan dan kegiatan yang mengganggu Kamtibmas," katanya.
 
Pihaknya berharap pihak sekolah dan orangtua dapat membina anak-anak agar menaati aturan dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan. "Kami harapkan lewat kegiatan ini semua pihak, terutama pelajar, guru, dan orangtua, bisa mengetahui konsekuensi hukumnya jika ada pelanggaran yang terjadi. Dan ke depannya agar anak-anak kita ini menjadi pribadi yang baik," tuturnya.
 
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan terima kasih kepada jajaran Polres Cimahi-Polsek Cimahi yang berkenan memberi materi kegiatan tersebut, terutama soal bahaya perang sarung. Kegiatan tersebut sebagai respons Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Cimahi agar semua satuan pendidikan melakukan pembinaan terhadap siswa di bulan Ramadan.
 
"Hal ini sebagai upaya mencegah dampak negatif perang sarung dan tindakan-tindakan negatif lain yang dapat berujung pada anak-anak bisa berhadapan dengan hukum," ujarnya.
Pihaknya turut mengapresiasi kinerja Polres Cimahi yang beberapa kali telah berhasil melakukan tindakan preventif membubarkan para remaja yang bergerombol di malam dan dini hari. Tindakan ini terbukti efektif mencegah terjadinya perang sarung karena sudah ada indikasi para remaja ini mengarah pada perbuatan tersebut. Tentunya sangat tidak kami harapkan kalau anak-anak terlibat hukum karena perbuatannya," ucapnya.
 
Disdik Kota Cimahi meminta masyarakat untuk memastikan anak-anak, terutama remaja berada dalam bimbingan dan pengawasan bersama. "Mohon dukungan masyarakat untuk sama-sama menjaga putra-putri kita di bulan suci Ramadan ini agar bisa terhindar dari perbuatan negatif yang bisa merugikan mereka di masa mendatang. Serta lebih rajin dan giat melakukan ibadah sebagai upaya dalam melahirkan generasi masa depan yang unggul," tuturnya.***
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

x