Gepeng Musiman Mulai Marak Di Kota Cimahi

- 26 Maret 2023, 15:22 WIB
KEBERADAAN gelandangan dan pengemis (gepeng) mulai marak memasuki bulan ramadan 2023.  Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini bakal terus bertambah jelang Lebaran 2023.*
KEBERADAAN gelandangan dan pengemis (gepeng) mulai marak memasuki bulan ramadan 2023. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini bakal terus bertambah jelang Lebaran 2023.* /RIRIN NUR FEBRIANI/"PR"
 
KORAN PR - Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) mulai marak memasuki bulan ramadan 2023.  Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini bakal terus bertambah jelang Lebaran 2023.

Keberadaan gepeng musiman di bulan Ramadan di Kota Cimahi di antaranya terlihat di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jalan Urip, Jalan Gandawijaya, sekitar Masjid Agung Cimahi, hingga Jalan Rio dan Alun-alun Cimahi. 

Tidak hanya warga Cimahi, tetapi mereka juga berdatangan dari daerah sekitar. Selain mencari peruntungan selama Ramadan, mereka juga berharap dapat bantuan dari masyarakat yang kerap membagikan makanan atau paket bantuan di ruas jalan.
 
 
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Kota Cimahi, Supijan Malik mengatakan, keberadaan gepeng tidak bisa dihapuskan seluruhnya. "Razia terus kita lakukan secara intensif, tapi tetap saja keberadaan mereka sulit untuk dihilangkan," ujarnya.
 
Dia mengatakan, kedatangan pengemis musiman ke Kota Cimahi selalu muncul terutama di momen-momen tertentu seperti saat Ramadan atau akhir tahun. Biasanya mereka datang secara bergerombol dari kampung dan dari luar Bandung Raya. Ada yang datang dengan jemputan ke Cimahi pagi hingga sore hari. Ada pula yang menetap memanfaatkan halaman ruko untuk istirahat tidur di malam hari.
 
"Biasanya pengemis musiman memanfaatkan momen Ramadan untuk mendulang uang. Sebab biasanya umat muslim banyak bersedekah pada bulan ini," ungkapnya.
 
Namun, Supijan menilai,  keberadaan mereka terkadang mengganggu kenyamanan masyarakat sehingga banyak keluhan yang masuk ke Pemkot Cimahi untuk dilakukan tindakan penertiban.
 
"Kadang ada keluhan dari masyarakat yang terganggu kenyamanannya sehingga perlu dilakukan tindakan penertiban. Biasanya kalau mereka bukan orang Cimahi ketika terjaring razia dikembalikan ke kampung asalnya. Untuk orang Cimahi dilakukan pembinaan," ucapnya.
 
Beberapa upaya dilakukan Dinas Sosial guna mengurangi gelandangan di Kota Cimahi. Salah satunya dengan melakukan pelatihan kerja bagi mereka yang berdomisili di Cimahi. Namun, sering kali banyak dari mereka enggan mengikuti tawaran pelatihan selama enam bulan dengan alasan tidak ada yang membiayai keluarga saat ikut pelatihan.
 
"Sebenarnya pelatihan tersebut dapat memutus rantai profesi pengemis dengan meningkatkan kemampuannya. Untuk usia anak-anak kita sekolahkan baik formal maupun non formal, agar mereka tidak meneruskan pekerjaan orang tuanya dan tidak hidup di jalan," tuturnya.***
 

 
 
 

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x