Tagih Janji Pemprov Jabar, Warga Minta Dilibatkan di Al Jabbar

- 21 Maret 2023, 00:00 WIB
WARGA berdiri (kanan) sembari memegang kertas bertuliskan pendapatnya saat berunjuk rasa di depan Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin, 20 Maret 2023. Sejumlah warga Gedebage Raya itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
WARGA berdiri (kanan) sembari memegang kertas bertuliskan pendapatnya saat berunjuk rasa di depan Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin, 20 Maret 2023. Sejumlah warga Gedebage Raya itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. /SATIRA YUDATAMA/KONTRIBUTOR "PR"

KORAN PR - Sejumlah warga berunjuk rasa damai di depan Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Senin, 20 Maret 2023. Unjuk rasa tersebut merupakan cara sejumlah warga tersebut menagih sejumlah janji dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Cimincrang, Yusuf Irawan menyampaikan, Pemerintah Jawa Barat menjanjikan sejumlah hal kepada warga sa­at pembebasan lahan untuk pembangunan Masjid Raya Al Jabbar. Namun, setelah pembangunan rampung, war­­ga sama sekali tak diajak ikut serta.

”Pemprov Jawa Barat men­janjikan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar ber­iringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat se­tempat. Namun, kenyata­an saat ini, Pemprov memberi pengelolaan parkir ke pihak ketiga, di luar warga setempat, juga malah me­nyarankan warga yang mencari penghasilan sebagai pe­dagang kaki lima (PKL) agar menyewa lahan dengan biaya masing-masing,” ujar Yusuf di lokasi, Senin, 20 Maret 2023.

Unjuk rasa, ucap Yusuf, merupakan bentuk upaya warga menyampaikan pendapat beserta mengingatkan janji Pemprov Jawa Barat. Sebelum itu, pihaknya sempat berupaya menitipkan ke­resahan melalui lurah mau­pun camat. Akan tetapi, pihaknya memahami, ada ke­terbatas tugas pokok dan fungsi lurah maupun camat guna merespons keresahan warga.

”Melihat itu, kami yang terdiri atas warga Kelurahan Cisaranten Kidul, Rancabo­lang, Rancanumpang, Cimincrang, dan dari satu desa di Kabupaten Bandung me­nyampaikan langsung ke Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil). Kami berunjuk rasa saat ada agenda Gubenur me­­resmikan museum di Masjid Raya Al Jabbar,” tuturnya.

Pihaknya mengaku, turut memperjuangkan keresehan dari warga empat kecamatan lainnya di Kota Bandung. Me­nurut dia, keberadaan Mas­jid Raya Al Jabbar me­nimbulkan efek pada aktivitas warga di sejumlah kecamatan tersebut, termasuk saat berlalu lintas.Pihaknya menginginkan kesempatan beraudiensi de­ngan Ridwan Kamil. An­dai beroleh kepercayaan dari Pem­prov, warga siap melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh amanah.

Tuntutan unjuk rasa tersebut, di antaranya, menolak pengelolaan parkir oleh pihak ketiga (di luar warga setempat), lahan 1.000 PKL bagi masyarakat Gedebage Raya dan sekitarnya, dan kesempatan bekerja di Masjid Raya Al Jabbar bagi warga setempat.

”Saat ini, 1.845 warga Ge­debage Raya pengangguran. Seumpama Pemprov tak kun­jung memberi solusi, kami yang menawarkan (solusi). Itu pun kalau Pemprov tidak malu,” ujar Yusuf.

Yusuf menceritakan, sebelumnya lahan masjid raya nan megah itu ada yang me­rupakan sawah. Sekitar 80% warga Gedebage Raya merupakan petani penggarap. Pe­tani penggarap itu kehilang­an pekerjaan sejak pembangunan masjid berjalan. Dia menegaskan, upayanya yang mengemukakan pendapat dan keresahan secara berunjuk rasa bukan menyoal keberadaan masjid. ”Bukan mas­jidnya. Kami berunjuk rasa atas kebijakan Pemprov Jawa Barat,” ucap Yusuf.

Halaman:

Editor: Eri Mulyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x